Tahun 2018
Berita  di TV Korea mengabarkan mengenai Grammy Award yang sedang di  adakan di  Amerika dan salah satu dari Penyanyi Korea yaitu ‘K’  mendapatkan Album  Of The Year dan lebih dari 50 juta orang memilihnya  sebagai yang  terbaik.
Seorang reporter TV membuat sebuah wawancara dengan  Produsur Music  Terkenal yaitu Jung Ha Myung yang merupakan produser dan  juga pemilik  Sekolah Seni Kirin. Ada foto dari para personil K yang  masih  menggunakan seragam dan reporter itu bertanya pada Ha Myung,  “Apakah  ini foto para personik K saat masih sekolah?” Ha Myung melihat  foto itu  dan tersenyum, “Ya. Foto ini di ambil saat mereka masih  bersekolah.  Mungkin sudah sekitar 8 tahun lalu.” Reporter itu kembali  bertanya,  “Saat kau menemukan K, Apakah kau pernah berfikir bahwa mereka  akan  memenangkan Grammy Award dan menjadi bintang besar di seluruh  dunia?”  Ha Myung menjawab, “Ya. Tapi aku bukanlah yang membuat K.”  Reporter  berkata, “Ah, kau terlalu rendah hati. Ah, K mengatakan di  salah satu  wawancara bahwa mereka mendapatkan banyak bantuan dari para  guru.”
Ha Myung berkata, “Break Shot. Apakah kau tau itu?”  Reporter  menjawab, “Itu awal melakukan tendangan Kick Off.” Ha Myung   menjelaskan, “Ya. Itu adalah perangkat untuk memulai sebuah permainan.   Walaupun ini di mulai dengan sebuah tugas yang mudah. Walaupun dengan   dinamin dan taktik yang sama, bola bisa bergerak ke tempat yang berbeda.   Kemana bola akan pergi, itu sulit di tebak. Karena moment Break Shot   itu telah selesai dan itu artinya aku selesai mengerjakan tugas.Semua   yang terjadi sekarang adalah kehendak mereka.”
DREAM HIGH episode 1
Di  sebuah tempat pertunjukan, diadakan sebuah konser kecil dan salah  satu  penyanyi pengiringnya adalah Go Hye Mi (Suzy Miss A). Konser itu  telah  selesai dan beberapa orang membicarakan mengenai Hye Mi, “Wow dia  sangat  hebat. Bahkan dia lulus audisi Julliard. Dia cantik, memiliki  keluarga  yang latar belakangnya baik, dan juga memiliki potensi. Apa  yang dia  tidak miliki?” Orang-orang yang membicarakan Hye Mi itu  melihat ada  seorang Pelajar yang sedang melihat hasil foto dan mereka  bertanya, “Huh  siapa itu? Dia selalu mengambil foto saat di dalam  ruangan. Aish dia  pasti pengikutnya Hye Mi. Setiap saat dia selalu  berada di dekat Hye Mi,  seperti bayangannya Hye Mi. Lihatlah, bahkan  dia mengikuti semua gaya  Hye Mi mulai dari kepala hingga kaki. Siapa  namanya? Ah aku tidak tau.”
Hye  Mi mendengar pembicaraan itu dan dia langsung menghampiri  perempuan  yang membicarakan dirinya, “Namanya Yoon Baek Hae(Eun Jung  T-ara). Nama  Dia bukanlah pengikut Hye Mi, tapi Yoon Baek Hae!” Baek  Hae tentu merasa  senang di perlakukan seperti itu oleh Hye Mi. Hye Mi  mendekati  perempuan yang menggosip itu dan berkata dengan nada dingin,  “Bukankah  aku sudah memberikan peringatan sebelumnya padamu? Kau  sebaiknya  lepaskan ikatan rambutmu itu! Itu terlihat sangat kuno!”  Perempuan itu  melepaskan ikatan rambutnya dan terlihat bahwa dia sangat  kesal pada Hye  Mi. Hye Mi melirik ke arah Baek Hae dan berkata, “Baek  Hae ayo pergi.”  Hye Mi berjalan di depan dan Baek Hae mengikutinya dari  belakang.  Perempuan itu menjerit kesal dan salah satu temannya  berkomentar, “Satu  hal yang tidak di miliki oleh Hye Mi… Tata Krama.”
Baek  Hae berjalan di sisi Hye Mi dan berkata, “Aku pikir di panggil  Pengikut  Hye Mi bukanlah hal yang buruk. Aku cukup menyukainya.” Hye Mi  menatap  Baek Hae dan berkata, “Aku tidak menyukainya.” Hye Mi berjalan  kembali  di depan dan Baek Hae berkata, “Benarkah? Kalau begitu aku  juga tidak  menyukainya.”
Baek Hae mengikuti semua yang di pakai oleh Hye Mi,  mulai dari kaus  kaki, tas, gantungan boneka yang ada di tas, coat,  hingga gaya rambut  pun Baek Hae mengikuti Hye Mi. Baek Hae sejak di  dalam konser itu  selalu memotret Hye Mi dengan kamera polaroid dan kini  Hye Mi sedang  melihat hasil foto Baek Hae. Hye Mi melihat satu persatu  fotonya dan  berkomentar, “Hmm pose ini tidak bagus. Ini tidak memotretku  secara  keseluruhan. Ah aku suka yang ini.”Baek Hae tersenyum senang  karena Hye  Mi menyukai salah saut foto yang telah dia ambil. Hye Mi  mengeluarkan  dompetnya dan memasukan foto itu kedalam dompetnya.
Hye  Mi dan Baek Hae berjalan bersama-sama dan karena ada mobil artis  maka  para penggemar artis itu terus megejar mobil artis itu hingga  para  penggemar menabrak Hye Mi dan Baek Hae. Mereka berdua mencoba  keluar  dari kerumunan penggemar itu dan tanpa di sadari Dompet dan  boneka milik  Hye Mi terjatuh.
Dompet  milik Hye Mi itu di temukan oleh Jo In Sung. In Sung membuka  dompet Hye  Mi dan melihat uang yang ada di dalamnya hanya 300 won saja,  “Apa?  Hanya 300 Won? Aku pikir akan lebih.” Jin Gu(TaecYeon) datang  dan  memarahi In Sung sambil memelintir kedua tangan In Sung, “Hey Jo In   Sung, kau ini tetap tidak berubah ya.” In Sung merasa kesakitan dan   mengomel pada Jin Gu, “Ya temanku… temanku… ini terasa sakit. Aku  tidak  mencurinya. Aku menemukannya di jalah. Sungguh aku hanya   menemukannya.” Jin Gu bertanya, “Benarkah?” Jin Gu pun melepaskan tangan   In Sung.
In Sung melihat isi dompet itu dan melihat ada kartu  identitas di  dalam dompet, “Oh Go Hye Mi. Bukankah dia seorang  penyanyi?” Jin Gu  mengambil dompet itu dan melihat identitas Hye Mi.  Sementara itu In  Sung diam-diam mengambil foto polaroid yang ada di  dalam dompet Hye Mi  itu.
Hye  Mi dan Baek Hae berjalan bersama namun tiba-tiba saja Hye Mi  berhenti  berjalan dan mengumpat, ” Ah… Bertebaran… Huh selalu saja  melihat  lubang kakus itu.” Baek Hae kebingungan dan bertanya, “Lubang  kakus…  hmm bertebaran?” Hye Mi menunjuk sekolah Kirin dengan kepalanya  dan  berkata, “Murid-murid yang menyedihkan dari sekolah yang  menyedihkan  itu.” Baek Hae menatap sekolah yang ditunjuk itu dan dia  berkata, “Hey!  Bagaimana mungkin Kirin Art High School di sebut sekolah  yang  menyedihkan? Nilai mereka adalah yang tertinggi untuk Test Gao  Li.  Bahkan banyak artis terkenal dan penyanyi yang merupakan lulusan  sekolah  Kirin itu.” Hye Mi menatap Baek Hae kesal dan akhirnya Baek Hae   berkata, “Ya Semua orang itu tidak penting.” Hye Mi berkata, “Huh   pengganggu yang berbau busuk mereka itu! Aku pergi duluan…” Hye Mi   berjalan pergi dan Baek Hae mengikutinya dari belakang, “Hey tunggu!!”
Jin  Gu melihat Hye Mi yang berjalan pergi dan dia pun bilang pada In  Sung  bahwa dia akan segera mengembalikan dompet itu pada Hye Mi. Jin  Gu terus  mengikuti Hye Mi hingga ke stasiun. Di depan pintu masuk  stasiun, Hye  Mi tiba-tiba memakai masker dan juga memakai topi, Lalu  dia melompat  melewati pintu stasiun. Jin Gu yang melihat itu hanya bisa  berkomentar  pelan, “Apa-apaan itu?” (Hye Mi masuk stasiunnya gak  bayar.)
Di  Bandara, Ha Myung berjalan keluar dari Bandara dan dia me;ihat  ada  banyak wartawan yang berukumpul dan sedang mewawancarai Kim Hyun   Joong(Cameo.) Melihat hal itu Ha Myung pun tersenyum. Hyun Joong   menjawab pertanyaan dari para wartawan dan dia berhenti berbicara saat   melihat Ha Myung. Hyun Joong pun cepat menghampiri Ha Myung dan   menyapanya, “Oh Director. Bagaimana kau datang kemari? Ah aku dengar kau   ada di China.” Ha Myung tersenyum dan menjawab, “Aku ada di  penerbangan  yang sama denganmu. Tapi kau tidak menyadarinya.” Hyun  Joong berkata,  “Oh benarkah? Harusnya kau mengatakannya lebih awal.”
Berita  mengenai pertemuan Kim Hyun Joong dan Ha Myung pun di  beritakan oleh  Televisi. Berita itu mengatakan, “Alumni Kirin Art  School High School  yang sangat terkenal yaitu Kim Hyun Joong  menghampiri Director Ha Myung  di Bandara. Dan Director Ha Myung ini…”  Berita yang di bacakan oleh  reporter pun terputus karena TV dimatikan  oleh Si Bum Soo(Wakil Kepala  Sekolah Kirin.) Bum Soo berkomentar, “Huh  apa yang seharusnya datang  akhirnya benar-benar datang.”
Hye  Mi bekerja paruh waktu dengan menyelipkan selembaran di kaca   mobil-mobil yang terparkir dan tentu saja Hye Mi tidak ingin hal ini di   ketahui sehingga dia sengaja memakai topi. Ada seorang pria bernama Ma   Doo Sik yang mengambil selembaran di mobil yang terparkir dan dia   berkomentar, “Menyelipkan selembaran di kaca mobil untuk membantu   membayar hutang. Wow ini sangat menarik.” Hye Mi tentu kaget mendengar   hal itu karena Doo Sik adalah seorang renternir yang terus menagih   hutang Ayahnya Hye Mi. Doo Sik berkata, “Di bisnis kami ada sebuah   sistem yang sangat penting. Ayahmu tidak membayar uang yang dia pinjam   dari kami dan karena kau adalah anaknya maka kau harus membayar uang itu   atau menggunakan tubuhmu untuk membayarnya.”
Hye Mi ketakutan  dan dia melemparkan selembaran yang dia bagikan itu  ke wajah Doo Sik.  Doo Sik berkata, “Hmm bukan seperti itu caranya. Kau  adalah putrinya  jadi kau harus mengembalikan uang!” Hye Mi tentu  menolak hal ini, “Tidak  mau! Tidak akan mau!” Doo Sik berkata dengan  kesal, “Apa kau memilih  untuk membayarnya atau aku harus memaksanya?”  Hye Mi menjawab sambil  berteriak , “Tidak mau!” Hye Mi menendang sebuah  tong besar dan itu  membuat sepatunya terlepas. Doo Sik benar-benar  sudah kesal dengan  kelakuan Hye Mi, “Apakah kau mencoba bermain-main  denganku?”
Hye  Mi berusaha berlari le lantai bawah tempat parkir mobil namun  ternyata  sudah ada orang suruhan Doo Sik yang mengejarnya. Hye Mi  menghindar dan  berjalan ke lantai atas tempat parkir mobil dan  lagi-lagi sudah banyak  orang suruhan Doo Sik yang mengepung Hye Mi. Hye  Mi berjalan menjauh dan  dia menyadari bahwa tidak ada jalan untuk  kabur. Doo Sik mendekati Hye  Mi dan berkata, “Tidak ada lagi jalan  untuk kabur.”
Doo  Sik berjalan mendekati Hye Mi dan tiba-tiba Jin Gu datang dengan   menendang salah satu dari orang suruhannya Doo Sik. Hye Mi dan Doo Sik   tentu kaget melihat kehadirannya Jin Gu. Jin Gu berhail mengambil  dompet  Doo Sik dan dia pun mengembalikan dompet Hye Mi. Jin Gu menatap  Doo Sik  dan berkata, “Bagaimana jika kau mencari kekacauan denganku?”  Hye Mi  memanfaatkan kesempatan ini untuk kabur dari Doo Sik.
Doo Sik  kesal dengan ulah Jin Gu dan dia bertanya, “Apa yang sedang  kau lakukan  hah?” Jin Gu memasang earsphonenya dan menjawab, “Mencari  masalah  denganmu.” Jin Gu berlari dan orang-orang suruhan Doo Sik pun  langsung  mengejarnya. (Wow TaecYeon bener-bener keren!!!!!!) Sementara  itu Hye Mi  mengecheck isi dompetnya dan kaget saat mendapati foto di  dalam  dompetnya ada yang hilang. Hye Mi berusaha mencari ke  tempat-tempat  namun dia tidak menemukannya sama sekali.
Jin  Gu berhasil tidak di tangkap oleh Doo Sik dan orang-orang  suruhannya  Doo Sik. Namun sebelum Jin Gu sempat masuk kedalam kereta,  Doo Sik  menarik kerah baju Jin Suk dan siap memukul Jin Gu, Hye Mi yang  sudah  berada di dalam kereta pun melepaskan sepatunya dan  melemparkannya ke  wajah Doo Sik. Sepatu Hye Mi mengenai wajah Doo Sik  dan dengan begitu  Jin Gu berhasil lepas dari Doo Sik dan masuk kedalam  kereta tepat  sebelum pintu tertutup.
Karena  Jin Gu masuk kedalam kereta dengan terburu-buru maka dia pun  menabrak  Hye Mi. Hye Mi sempat akan jatuh namun Jin Gu cepat-cepat  menahannya.  Hye Mi kesal dan langsung melepaskan Jin Gu. Jin Gu  tersenyum dan  berkata, “Kita bertemu kembali. Apa kau tidak ingat aku?  Waktu itu…  Yogurt…” Hye Mi menatap Jin Gu dengan kesal dan berkata,  “Kembalikan!”  Jin Gu kebingungan dan bertanya, “Apa?” Hye Mi menjawab,  “Fotoku. Foto  yang ada di dalam dompetku, kembalikan itu padaku.” Jin  Gu berkata,  “Bukankah seharusnya kau mengucapkan terima kasih terlebih  dahulu dari  pada memintaku memberikan sesuatu?”
Hye  Mi berkata, “Jika kau mengatakan mengenai apa yang terjadi  sebelumnya  maka aku juga tadi menyelematkanmu, kita impas. Sekarang  kembalikan  fotoku.” Jin Gu benar-benar kesal dan berbalik dari hadapan  Hye Mi,  “Lupakan itu. Cukup sampai disini.” Saat Jin Gu berbalik  menjauh dari  Hye Mi, tiba-tiba Hye Mi berkata, “Sinting!” Orang-orang  di dalam kereta  tentu mendengar kata-kata itu dan langsung menatap Jin  Gu. Jin Gu kesal  dan menghampiri Hye Mi kembali, “Apa yang kau  katakan?” Hye Mi  menjawab, “Foto itu bukanlah untuk di lihat oleh orang  sinting  sepertimu.” Jin Gu bertanya, “Apa kau pikir aku ingin  melihatnya?” Hye  Mi menjawab, “Ya. Kau adalah laki-laki jadi tentu kau  ingin melihat  fotoku! Aku pikir fotoku sangat baik.” Jin Gu tersenyum  kecil dan  berkata, “Kau terlihat seperti orang normal namun sifatmu  sungguh  seperti Anak yang nakal!”
Jin Gu berjalan keluar dari kereta dan  Hye Mi segera mengejarnya  sambil berteriak, “Ya! Ya! Kemana kau akan  pergi orang sinting??! Cepat  kembalikan fotoku!” Jin Gu memasang  earsphonenya dan tidak  mendengarkan ocehan Hye Mi yang terus berteriak.
Ha  Myung datang ke Sekolah Kirin dan tentu saja hal itu jadi  pembicaraan  saat seorang siswa memotret Ha Myung dan mengumumkannya di  Internet,  ”Berita besar!! Director Jung Ha Myung akhirnya datang di  Sekolah  Kirin!” Para Siswa pun mulai saling berkomentar, “Benarkah aku  melihat  hantu itu? Ah ya nama panggilannya adalah hantu? Ya dia adalah  hantu  yang dapat membuat orang-orang terkenal dan sangat populer. Ya  dia  adalah Hantu Jang Ha Hyung!!”
Ha  Myung datang ke ruangan guru dan para guru segera menyambutnya.  Bum Soo  juga sebagai wakil kepala sekolah pun turut menyambut HaMyung,  “Oh  Director, sudah lama sekali. Sudah 3 tahun tidak bertemu.” Ha Myung   tersenyum dan bertanya, “Apakah sudah begitu lama?” Bum Soo tersenyum   dan berkata, “Ah Bagaimana Kampus Di China?” Ha Myung menjawab, “Ah itu   lebih complicated dari yang aku bayangkan. ” Bum Soo berkomentar, “Oh   jika seperti itu maka kau seharusnya kembali lebih cepat.” Ha Myung   berkata, “Ya aku rasa aku harus kembali.” Bum Soo melepas jabat tangan   Ha Myung dan berkata, “Ah bukan seperti itu maksudku. Sebaiknya kita   masuk kedalam saja . Untuk menyambut kedatanganmu kembali ke Sekolah   Kirin maka kami sudah menyiapkan Welcoming Party. Ayo masuk.” Ha Myung   berkomentar, “Tidak perlu. Aku ingin melihat para murid terlebih   dahulu.” Ha Myung berjalan pergi dan para guru yang lain langsung   menatapnya.
Ha  Myung berjalan melihat para murid dan Bum Soo serta para guru  lainnya  menemani. Bum Soo berkata, “Lebih dari 40 murid sudah memiliki  kontrak  dengan perusahaan-perusahaan besar. Tidak hanya itu saja,  sekolah kita  ini memiliki hubungan yang baik dengan perusahaan terkenal  di Amerika  dan di Jepang untuk menjadikan murid kita seorang bintang.  Edukasi  sistem kita ini sudah di akui.” Ha Myung berhenti berjalan dan  melihat  ada 3 orang murid laki-laki yang sedang melakukan dance. Bum  Soo pun  berkata, “Ah mereka sudah dilatih dan mereka akan melakukan  debut mereka  dalam waktu 3 minggu.”
Ha Myung mendekati salah satu murid  laki-laki yang ngedance itu dan  berkata, “Bisakah kau lepaskan pelindung  tanganmu itu?” Murid itu  terlihat ketakutan dan gelagapan. Ha Myung  melepaskan pelindung di  tangan murid laki-laki itu dan terlihat ada luka  bekas jahitan di  tangannya. Bum Soo berkata, “Ah itu bukan luka yang  serius.” Ha Myung  menatap Bum Soo dan berkata, “Latihan di hentikan!”  Bum Soo dan para  guru tentu kaget mendengarnya. Bum Soo mendekati Ha  Myung kembali dan  berkata, “Tapi mereka akan melakukan debut dalam 3  minggu ini.” Ha  Myung tidak mendengarkan Bum Soo dan berkata, “Setelah  di periksa oleh  rumah sakit maka simpan hasil pemeriksaannya di  ruanganku.” Bum Soo  berkata, “Aku tau jika kau khawatir dengan keadaan  murid itu namun kami  sudah menyusun jadwal pertunjukan mereka di Korea  ini…”
Ha  Myung berhenti berjalan dan melihat ada kelas dalam keadaan  kosong dan  berdebu. Ha Myung berkata, “Bagaimana bisa ada kelas yang  kosong begini  selama aku tidak ada disini?” Bum Soo menjawab, “Selama  berbulan-bulan,  Murid yang tidak memiliki standar maka akan di  tempatkan disini untuk  mencoba menjadi penyanyi, namun kita tidak bisa  memaksakan mereka karena  mereka tidak bisa menjadi penyanyi.” Ha Myung  bertanya, “Tapi mengapa  tidak ada satu pun murid di dalamnya?” Bum Soo  menjawab, “Ah murid yang  ada di kelas ini memilih untuk keluar  sekolah.Tidak peduli seberapa  bagus sekolah kita, tapi tentu ada  batasan dengan apa yang Sekolah seni  ini ajarkan.”
Ha Myung berkata, “Kalau begitu siapkan audisi.”  Bum Soo  kebingungan, “Audisi? Mengapa kau meminta di adakan audisi  secara  tiba-tiba? Ah apakah aku harus secara pribadi yang memilihnya?”  Ha  Myung bertanya, “Apa aku tidak bisa yang memilihnya?” Bum Soo  lagi-lagi  kebingungan, “Ah bisa-bisa.” Ha Myung segera berjalan pergi  dan Bum  Soo mengikutinya dari belakang.
Guru Seung Hee dan Guru  Min Chul mendengar mengenai audisi ini dan  mereka saling bertanya. Guru  Seung Hee bertanya, “Director Ha Myung  sendiri yang akan memilih untuk  audisi ini, Kenapa dia secara tiba-tiba  mengatakan ini?” Guru Min Chul  ikut bertanya, “Ah apakah karena dia  tidak mempecayai Wakil Bum Soo?  BINGO! Aku sungguh penasaran dengan  siapa yang nanti akhirnya akan di  pilih oleh Director Ha Myung.”
Jin  Gu memiliki pekerjaan sambilan mencuci mobil-mobil di bengkel.  Hye Mi  yang sedari tadi mengikuti Jin Gu pun diam-diam msuk kedalam  mobil yang  sedang di cuci oleh Jin Gu dan dia mengunci mobil itu lalu  menyetel  music dengan suara kencang. Jin Gu meminta Hye Mi segera  keluar dari  mobil itu namun Hye Mi tidak mau dan terus diam di dalam  mobil.
Selesai  bekerja, Jin Gu berjalan pulang dan lagi-lagi Hye Mi  mengikutinya  sambil terus mengomel meminta Jin Gu mengembalikan  fotonya. Jin Gu  ternyata pulang ke sebuah tempat dimana teman-teman Jin  Kuk sedang  ngedance. In Sung yang selesai ngedance pun menghampiri Jin  Kuk dan  bertanya, “Oh Jin Gu, kau sudah pulang?” Jin Gu menyalakan  lampu di  ruangan itu sehingga In Sung dapat melihat Hye Mi yang datang   bersamanya. In Sung tersenyum melihat Hye Mi dan langsung menggpda Jin   Gu, “Oh akhirnya kau mendapatkannya hah?” Jin Gu menjawab, “Bukan   seperti itu. Kembalikan saja foto dia yang kau ambil.”
In Sung  mengeluarkan selembar foto dari bajunya, “Ah apa foto ini?”  Hye Mi  dengan cepat ingin mengambil foto itu, Namun In Sung tidak  memberinya  semudah itu, “Aku tidak bisa mengembalikannya begitu saja.  Ah Bagaimana  dance Oppa tadi? Katakan padaku dan aku akan  mengembalikannya padamu.”  Hye Mi pun akhirnya berkomentar, “Dancemu itu  sungguh… Sungguh Tidak  karuan. Kau dengar kan? Sekarang kembalikan  fotoku.” Jin Gu yang  mendengar komentar itu langsung menatap Hye Mi.  Hye Mi ingin mengambil  fotonya namun lagi-lagi In Sung tidak  mengembalikannya, “Kau! Katakan  sekali lagi apa yang tadi kau katakan!  Apa kau bilang, ‘Tidak karuan?’”  In Sung marah dan melempar foto itu ke  lantai.
Hye Mi segera  mengambil foto itu dan menatap In Sung, “Haruskah aku  mengatakannya  sekali lagi? Dancemu itu tidak karuan. Murahan dan itu  adalah standar  untuk orang-porang yang berada di kelas 3(Kelas  rendah)!!” In Sung  sangat marah dan terus memojokan Hye Mi. Jin Gu  menghentikan In Sung dan  berkata, “Sebelum audisini itu, sebaiknya  jangan membuat kekacauan.  Ingat audisi di Sekolah Kirin!” In Sung pun  berhenti memojokan Hye Mi.  Hye Mi mendengar kata-kata Jin Gu mengenai  Sekolah Kirin dan dia  berkata, “Sekolah Kirin? Ah kau ingin masuk ke  sekolah yang menyeramkan  itu dan melakukan pertunjukan tadi.” In Sung  semakin kesal mendengar  ocehan Hye Mi, “Apa? Sekolah menyeramkan? Kau  ini benar-benar….” In  Sung ingin memukul Hye Mi namun Jin Gu  mencegahnya. Jin Gu menatap Hye  Mi dan meminta Hye Mi segera pergi.  Setelah Hye Mi berjalan pergi, In  Sung bertanya, “Kenapa kau bisa  dengan perempuan itu? Apa kau  mengenalnya?” Jin Gu menjawab, “Tidak  seperti itu…”
Jin  Gu melihat Hye Mi yang berjalan dengan bertelanjang kaki (Sepatu  Kanan  Hye Mi tadi di lempar ke arah Doo Sik saat Hye Mi membagikan  selembaran  di mobil-mobil, dan sepatu kiri Hye Mi di lempar ke Doo Sik  saat  membantu Jin Gu.) Jin Gu menghampiri Hye Mi dan melemparkan  sepatunya,  “Pakai itu dan pergi. Aku bisa pulang tanpa sepatu karena  mengendarai  motor.” Jin Gu berjalan pergi dan Hye Mi menatap sepatu Jin  Gu Itu.
Saat  Jin Gu akan pulang, tiba-tiba ada yang melempar sepatu ke  kepalanya dan  yang melempar itu adalah Hye Mi. Hye Mi berkata, “Sepatu  itu bau dan  jelek.” Akhirnya Hye Mi pun memilih memakai kotak tisu  untuk di jadikan  alas kaki.
Hye  Mi pulang ke rumahnya dan dia kaget saat mendengar ada suara Doo  Sik.  Hye Mi pun segera bersembunyi agar tidak ditangkap oleh Doo Sik.  Setelah  Doo Sik pergi, Hye Mi cepat-cepat masuk kedalam rumah untuk  mencari  adiknya. Adik Hye Mi muncul dan Hye Mi dengan panik bertanya,  “Apa yang  di lakukan oleh paman tadi? Apakah dia memukulmu?” Adik Hye  Mi bernama  Hye Sung dan dia berkata, “Paman ini memintaku memberikan  ini padamu.”  Hye Sung mengeluarkan sebuah kartu nama dan memberikannya  pada Hye Mi.
Telfon  di rumah berbunyi dan Hye Mi melarang Hye Sung untuk  mengangkat telfon,  “Jangan di angkat! Itu pasti telfon dari para  penagih hutang.” Hye Sung  tidak mendengarkan kata-kata Hye Mi dan tetap  mengangkat telfon itu.  Hye Sung mengangkat telfon yang ternyata telfon  dari Ayah mereka. Hye Mi  segera merebut telfon itu dan berbicara  dengan Ayahnya, “Apa? Kenapa  begitu tiba-tiba? Kemana kau akan pergi?”  Ayah Hye Mi menjawab, “Aku  menjadi buronan dan tentu aku tidak bisa  bertahan lagi di Korea. Aku  akan pergi ke Canada untuk bertemu dengan  Bibimu.” Hye Mi bertanya,  “Lalu apa yang harus kami lakukan? Jika rumah  ini di sita, lalu kami  harus tinggal dimana?” Ayah Hye Mi berkata,  “Dengar dan catat nomor  telfon itu. Dalam satu bulan atau dua bulan,  carilah orang ini. Orang  ini akan membantumu.”
Hye Mi berkata, “Semua orang di sekitar  kita langsung pergi setelah  tau bahwa kau bangkrut. Apakah ini bisa di  harapkan? Siapa orang ini?  Apakah aku mengenalnya?” Ayah Hye Mi berkata,  “Apa kau ingat? Kang Oh  Hyuk?” Hye Mi kaget mendnegar nama itu, “Kang  Oh Hyuk? Ayah! Bagaimana  mungkin dia? Kua ingin aku menemui orang  brengsek ini? Aku tidak akan  melakukannya!!!” Hye Mi menutup telfonnya  dan melemparkan kartu nama  Doo Sik yang juga ada nomor telfon Oh Hyuk.  Hye Sung pun langsung  berteriak memarahi Hye Mi, “Bagaimana mungkin kau  menutup telfonnya?  Apakah kau tau bahwa Ayah pasti sangat kesulitan  menelfon kita!!!” Hye  Mi berkata, “Lupakan saja dia!!” Hye Mi masuk  kedalam kamarnya dan Hye  Sung berkata, “Hm siapa itu Kang Oh Hyuk?  Mengapa membuat dia begitu  marah besar??” Pintu kamar Hye Mi terbuka dan  dia dengan cepat  mengambil kartu nama Doo Sik yang sebelumnya di lempar  oleh dia.
Kang  Oh Hyuk ternyata salah satu pengajar di Sekolah Kirin. Dia  sedang  memberikan pembelajaran teknik pernafasan di kelas, namun  sayangnya  tidak ada satupun murid yang mempedulikan dia. Bahkan  murid-murid itu  memilih langsung bubar saat mendnegar bunyi bel  istirahat. Guru Kyung  Jin menghampiri Oh Hyuk dan berkata, “Kang Oh  Hyuk, rapat akan di adakan  di ruang pertemuan.” Oh Hyuk tersneyum ,”Ah  terima kaish telah memberi  kabar padaku.” Guru Kyung Jin langsung pergi  tanpa mempedulikan Oh Hyuk  lagi.
Rapat  di mulai dan Bum Soo lah yang memimpin rapat. Rapat ini  membahas  mengenai kinerja guru dan Bum Soo mengatakan bahwa ada salah  satu guru  yang kinerjanya sangat buruk dalam 3 tahun ini, bahkan semua  murid di  kelas guru itu tidak berhasil melewati tes yang di adakan oleh  sekolah.  Semua guru langsung menatap Oh Hyuk karena guru yang di  maksud oleh Bum  Soo itu adalah Oh Hyuk. HP Oh Hyung berbunyi dan Guru  Kyung Jin berkata,  “Apa kau tidak akan mengangkat telfonmu?” Oh Hyuk  meminta maaf lalu  mengangkat telfonnya, “Maaf aku sedang dalam rapat  jadi sebaliknya  menelfonku nanti lagi. Hha? Anak siapa? Apa? Kau?  Bagaimana bisa kau  mendapatkan nomorku?”
Oh  Hyuk mengendarai mobilnya dan memarkirkannya di suatu tempat. Hye  Mi  melihat kehadiran Oh Hyuk itu dan dia dengan cepat mengambil   ancang-ancang lalu menendang kaca spion mobil Oh Hyuk. Oh Hyuk sangat   kaget dan marah, “Hey kau ini siapa? Mengapa merusaknya?” Hye Mi   menjawab, “Aku Go Hye Mi. Putri dari Che Mingkyu.” Oh Hyuk terdiam   mendengarnya.
Oh  Hyuk mengajak Hye Mi makan di restaurant dan Hye Mi makan dengan  lahap.  Oh Hyuk berkata, “Ah sudah tujuh taun atau delapan tahun yang  lalu  sejak terakhir melihatmu. Aku bahkan tidak mengenali perubahanmu.  Ah  Adikmu bernama Hye Sung kan?” Hye Mi berkomentar, “Hye Sung sama  sekali  tidak mengetahui apa yang telak kau lakukan.” Oh Hyuk terdiam  dan  bertanya, “Apa yang telah aku lakukan?” Hye Mi mengangkat kepalaya  dan  menjawab, “Ah Apa kau tidak ingat? Kau mencoba merayu Ibuku  sehingga  orangtua-ku hampir bercerai.” Orang-orang di dalam Restaurant  mendengar  hal itu dan langsung menatap Oh Hyuk. Oh Hyuk panik dan  cepat-cepat  meminta agar Hye Mi diam, “Aku ingat… AKu inagt dengan  jelas. Maaf aku  benar-benar menyesal. Makanlah.”
Hye Mi bertanya, “Hmm apakah  aku harus memberikan kesempatan kedua  padamu?” Oh Hyuk menjawab, “Ya kau  harus memberikan kesempatan. Apa  yang harus kulakukan? Katakan saja.”  Hye Mi pun berkata, “Hye Sung dan  aku mungkin akan hidup dijalanan  karena bisnis Ayah bangkrut dan dia  melarikan diri.” Oh Hyuk kaget  mendnegarnya, “Oh benarkah? Lalu apa  yang harus dilakukan?” Hye Mi  menjawab, “Itulah sebabnya aku ingin  tinggal di tempatmu untuk beberapa  waktu hingga Ayah kembali.” Oh Hyuk  semakin kaget mendengarnya, “Di  rumahku? Maksudmu , kau ingin tinggal  gratis?” Hye Mi kesal dan berkata,  “Apa maksudmu dengan gratis? Aku  hanya memberikan kau kesempatan untuk  menebus kesalahanmu.” Oh Hyuk pun  terdiam.
Mereka  berdua selesai makan bersama dan Oh Hyuk meminta Hye Mi untuk  menunggu  di Restaurant sementara dia akan mengambil mobil dahulu. Oh  Hyuk masuk  kedalam mobilnya dan dia bergumam, “Bagaimana ini? Bahkan  aku tidak bisa  memberi makan untuk diri sendiri… Lalu bagaimana mungkin  aku  memberikan mereka makanan? Aish benar-benar gila!!” Oh Hyuk  mengendarai  mobilnya mendekati Hye Mi namun kemudia dia memutrkan  mobilnya. Hye Mi  kaget melihat hal itu dan langsung mengejar mobil Oh  Hyuk namun dia  tidak berhasil mengejarnya.
Hye  Mi dan Baek Hae sedang berjalan bersama dan Baek Hae bertanya,  “Hye Mi,  Apakah kau akan menghandiri Julia Conservatory? Bisakah aku  datang ke  rumahmu sehingga kita bisa pergi bersama?” Hye Mi kaget  karena dia  merahasikan masalah keluarganya itu pada Baek Hae, “Ah  tidak!! Rumahku  sedang di renovasi jadi sedikit bising.” Baek Hae  mengerti walaupun nada  bicaranya dia terdengar sedikit kecewa.
Doo  Sik menghampiri Hye Mi dan berkata, “Aku sudah menunggumu cukup  lama.”  Hye Mi memalingkan wajahnya dan berusaha menutupi apa yang  terjadi. Baek  Hae bertanya, “Siapa orang ini? Ah Dia pasti supir  barumu, kan?” Doo  Sik menjawab, “Bingo! Kau benar sekali, aku supir  barunya. Silahkan  masuk kedalam mobil, nona.” Hye Mi terlihat ragu dan  terdiam. Doo Sik  berkata, “Nona, sebaiknya kau cepat masuk kedalam  mobil!” Hye Mi tidak  memiliki pilihan lain dan akhirnya dia masuk  kedalam mobil. Baek Hae  juga ingin masuk kedalam mobil namun Doo Sik  segera menahannya. Baek Hae  memohon pada Doo Sik agar bisa ikut bersama  Hye Mi, namun Doo Sik tetap  melarang Baek Hae ikut.
Doo Sik masuk kedalam mobil dan berkata  pada Hye Mi, “Temanmu  sepertinya tidak tau bahwa keluargamu sudah  bangkrut. Hmm kau gadis  yang menarik.” Hye Mi terdiam sepanjang  perjalanan.
Doo  Sik membawa Hye Mi ke rumahnya. Doo Sik berkata, “Aku cukup  pandai  dalam masalah ini. Tau kenapa? Karena orang lain tergantung  padaku. Ya  tidak peduli seberapa keras aku memeras handuk maka tidak  akan ada  setetes air yang akan keluar. Dan sekarang posisi keluargamu  adalah  handuk yang akan di peras! Ibumu sudah meninggal dan Ayahmu  berhutang  pada kami! Kau satu-satunya sumber yang harus mengembalikan  uang itu Go  Hye Mi!”
Lalu Doo Sik meminta anak buahnya untuk memulai slide  yang  menuliskan informasi mengenai Hye Mi. Doo Sik berkata, “Akus udah   menyelidikimu beberpaa hari yang lalu dan aku pikir kau cukup berbakat.   Tapi… Jika kau ingin membayar hutang itu maka kau harus pergi ke suatu   tempat dengan bakatmu itu. Ya tidak membung-buang waktu dan juga uang.   Tapi… Membuatmu melakukan ini adalah hal yang sedikit tidak terduga.   Ya jika kau memilih jalan ini maka ini akan menjadi keuntungan untukku   dan untumu. Jadi aku harap kau bisa masuk sekolah ini. ” Hye Mi menatap   slide yang di tampilkan dan di slide itu menampilkan para alumni  sekolah  Kirin yang telah terkenal.
Hye  Mi berkata, “Bukankah ini Sekolah… ” Doo Sik berkata, “Ya ini  adalah  Sekolah Kirin. Kau seharusnya tau mengenai hal ini. Sekolah  Kirin ini  hanya menerima penyanyi kelas atas. Dan rencanaku sangat  simple. Kau  harus lulus sekolah ini dengan kemampuan yang luar biasa  dan perusahaan  akan membayarmu lalu kau akan terkenal seperti mereka.  Kau memiliki  wkatu 3 tahun untuk berusaha membayar hutang keluargamu  plus bunganya.  Bagaimana pendapatmu? Kau tidak mau? Kenapa? kau tidak  percaya diri?  Well, cukup banyak orang yang mengatakan bahwa masuk  sekolah ini sangat  susah.” Hye Mi kesal dan berkata, “Aku sangat  percaya diri akan di  terima di sekolah ini.” Doo Sik senang mendengar  hal itu, “Hmm baguslah  kalau begitu.”
Doo Sik memberikan sebuah surat kontrak dan  meminta Hye Mi  menandatanganinya. Hye Mi bertanya, “Bagaimana jika aku  tidak mau?” Doo  Sik tersenyum dan menjawab, “Jangan khawatir, jika  rencana pertama ini  kau tidak mau maka akan ada rencana ke dua.” Hye Mi  kebingungan,  “Rencana kedua?” Hye Mi menatap slide yang di tampilkan dan  terlihat  ada foto Adiknya Hye Mi. Hye Mi pun langsung menatap tajam ke  Doo Sik.
Jin  Gu datang ke rumah salah satu temannya dan temannya itu sedang  memasak  ramen. Temannya Jin Gu mencium bau pakaian Jin Gu dan  berkomentar, “Hmm  Pakaianmu ini tidak tercium seperti bau keringat, ini  juga tidak bau  asam.” Jin Gu mencium bau pakaiannya dan berkata, “Ya  ini aroma baru.  Suatu saat kau harus mencobanya.” Teman Jin Gu berkata,  “Ah lupakan  itu.” Jin Gu tersenyum dan melihat koran yang memberitakan  mengenai Hyun  Moo yang merupakan seorang politisi. Teman Jin Gu itu  berkata,  “Bukankah kau bilang bahwa Hyun Moo itu benar-benar baik? Tapi  lihatlah  itu. Walaupun dia mengatakan bahwa ini untuk tujuan politik,  tapi tetap  saja ini melampaui 100.000.000. Huh jika dia memberikan uang  sebesar itu  padaku maka aku akan mempergunakannya untuk perdangan  saham dan aku  akan kaya raya.” Jin Gu berkomentar, “Hyung, jangan  memikirkan hal ini.  Pikirkan saja rambutmu itu.” Teman Jin Gu mengambil  kaca dan bertanya,  “Apakah aku begitu tua?”
Hye  Mi sedang duduk di ruangan konser dan dia menatap foto saat dia   bernyanyi bersama dengan seorang penyanyi terkenal. Hye Mi lalu  meningat  saat dia berlatih dengan penyanyi terkenal itu yang merupakan  guru  vocalnya. Penyanyi itu berkata, “Tenangkan bahumu jangan terlalu  kaku.  Dengarkan instruksiku, ok? Ah kenapa di ruangan ini begitu  dingin? Hey  kalian harus menyiapkan lebih penghangat ruangan. Jika  tenggorokan Hye  Mi bermasalah maka akan sulit untuk mengadakan konser.”  Hye Mi menatap  penyanyi itu dan terlihat kaget, “Konser? Apakah aku  dan guru akan dalam  satu panggung?” Penyanyi itu menjawab, “Ya. Kenapa?  Apakah kau tidak  percaya diri?” Hye Mi dengan cepat menganggukan  kepala, “Tidak. Aku  percaya diri. Ya aku sangat sennag.” Penyanyi itu  ikut senang melihat  Hye Mi yang sangat gembira. Kembali ke masa  sekarang… Memikirkan  kejadian yang telah lalu itu membuat Hye Mi  menangis.
Hye  Mi dan Baek Hae sedang mengobrol bersama di sebuah cafe. Baek  Hae  bertanya, “Kau mau masuk ke Sekolah Kirin? Hye Mi, sungguh?” Hye Mi   menjawab, “Ya.” Baek Hae kembali bertanya, “Maka kau akan menyerah  untuk  Sekolah Juilliard itu? Kenapa?” Hye Mi menjawab, “Bagiku, untuk  bakat  itu tidak peduli akan sekolah di luar negeri atau di dalam  negeri.  Lagipula pergi keluar negeri itu akan membuang banyak uang. Ya  aku tidak  ingin sengaja pergi ke luar negeri hanya untuk membuang-buang  uang.”  Baek Hae tersenyum menatap Hye Mi, “Hye Mi, apakah kau tau  bahwa kau  sanagt keren?” Hye Mi menjawab dengan dingin, “Aku tau. AKu  mengetahui  hal itu sejak aku kecil.”
Baek Hae berkata,”Kalau begitu kita  harus memperisapkan audisi ini.”  Hye Mi kebingungan, “Kita?” Baek Hae  menjawab, “Ya aku juga ingin  mencoba audisi Sekolah Kirin. Ya walaupun  ini sedikit tidak mungkin…  tapi aku telah mempelajari beberapa hal  dari kau.” Baek Hae langsung  split di depan Hye Mi dan berkata, “Dengan  standar yang aku punya maka  aku akan sulit mencoba Sekolah Juilliard.  Tapi aku merasa yakin untuk  Sekolah Kirin.” Hye Mi berkomentar pelan,  “Ya aki pikir begitu.” Baek  Hae berkata, “Ya walaupun kita akan berbeda  jurusan. Namun kita tetap  akan belajar bersama kan? Ya kita bisa  melakukan Duet. Hye Mi ayo kita  pergi ke audisi ini bersama-sama.” Hye  Mi berkata, “Baiklah.” Baek Hae  senang mendengarnya, “Wow aku berterima  kasih padamu.” Hye Mi berdiri  dari duduknya lalu berkata, “Jika kau  merasa berterima kasih maka kau  yang membayar biaya makan ini.” Hye Mi  langsung pergi keluar dari cafe,  sementara Baek Hae mencari uang di  dalam tas untuk membayar makanan.
Ha  Myung sedang di ruangannya untuk memeriksa beberapa dokument dan  Bum  Soo masuk kedalam. Bum Soo bertanya, “Apakah kau sudah membaca  peraturan  untuk audisini ini?” Ha Myung menjawab, “Ya. Namun ada  beberapa hal  yang di ubah.” Bum Soo bertanya kembali, “Ah Apa itu?” Ha  Myung  menjawab, “Hal pertama, hasil audisi akan langsung di umumkan  saat para  finaslis melakukan bakatnya.” Bum Soo kaget mendengarnya,  “Tapi jika  banyak yang di terima maka pihak sekolah akan kesulitan.” Ha  Myung  bertanya, “Lalu apakah harus ada batas?” Bum Soo kebingungan   menjawabnya.
Ha Myung berkata, “Selain itu, Wawancara harus di  publikasikan.” Bum  Soo terbatuk saat mendengar itu, “Ah Maaf. Tapi  mengapa harus di  publikasikan?” Ha Myung berkata, “Itu yang ingin aku  tanyakan, Mengapa  tidak bisa di publikasikan?” Bum Soo menjawab, “Alasan  mengapa tidak  boleh di publikasukan akrena… Diantara lembaga  pendidikan ini, sekolah  ini memiliki rekor tertinggi dengan menghasilkan  42 penyanyi top. Hasil  ini tentu di peroleh dengan kerja keras sehingga  hal ini harus tetap  di jaga.” Ha Myung tersenyum dan berkata, “Mungkin  kau benar. Tapi 49  orang juga di keluarkan dan itu adalah rekor  tertinggi. Aku sedih  mengetahui akan adanya rekor itu.” Bum Soo akhirnya  tidak dapat berkata  apa-apa lagi.
Hari  audisi pun datang dan semua orang sibuk mempersiapkan diri.  Termasuk  Hye Mi yang ikut mempersiapkan dirinya. Hye Sung bertanya pada  Hye Mi,  “Kau tidak makan? Bukankah hari ini hari audisi ini?” Hye Mi  balik  bertanya, “Haruskah?” Hye Sung menjawab, “Aku dengar bahwa banyak  orang  yang cemas untuk audisini hingga mereka meminum beberapa obat  penenang.”  Hye Mi dengan dinginnya berkomentar, “Hanya mereka yang  tidak memiliki  bakat yang akan cemas.” Sementara itu di rumah Baek Hae,  dia terlihat  sangat cemas dan memilih meminum obat untuk menenangkan  diri. Dan  ternyata In Sung dan juga Jin Gu datang ke acara audisi ini.
Hye  Mi dan Baek Hae datang ke Sekolah Kirin dan tiba-tiba Baek Hae  meminta  waktu sebentar untuk berdoa. Hye Mi bertanya, “Untuk siapa kau  berdoa?”  Baek Hae menjawab, “Aku khawatir aku akan terlalu lemah  sehingga aku  perlu berdoa.” Hye Mi bertanya kembali, “Kau berdoa apa?”  Baek Hae  tersenyum dan menjawab, “Aku berdoa agar kita bisa bersama di  terima di  Sekolah Kirin.” Hye Mi cepat-cepat mengajak Baek Hae masuk  kedalam  sekolah Kirin dan di depan gerbang terlihat ada Doo Sik dan dia   memberikan dukungannya pada Hye Mi.
Baek Hae melihat banyaknya  peserta yang ikut dan dia bertanya pada  Hye Mi, “Apakah kau tidak  gugup?” Hye Mi menjawabnya dengan santai,  “Tidak sama sekali. Kau?” Baek  Hae menjawab, “Hmm ya aku juga tidak  sama sekali.”
In  Sung datang ke Sekolah Kirin untuk mengikuti audisini juga dan  dia  berusaha mencari kamar mandi. Saat sedang berjalan, dia tersandung  oleh  kaki seorang laki-laki yang sedang tertidur di kursi dan In Sung  pun  langsung mengomel, “Huh siapa itu?” LaKi-laki yang tertidur itu  akhirnya  terbangun dan dia bernama Jason(WooYoung 2pm.). Jason  bertanya, “Is it  my turn already? (Apakah ini giliranku?)” In Sung  tidak mengerti bahasa  inggris sehingga dia menjawab, “Ah sorry.” Jason  mengulangi kembali  pertanyaannya pada In Sung, “I Said, Is it my turn  already?” In Sung  tetap tidak mengerti apa yang di tanyakan oleh Jason  itu, “Apa yang dia  katakan hah? I am sorry!”
Ada seorang perempuan yang memakai  kostum sushi dan dia menjawab  pertanyaan Jason itu dengan bahasa  inggris, “Ini mendekati untukmu  karena nomor 1200 sudah masuk kedalam.”  Jason tersenyum pada perempuan  berkostum sushi itu dan berkata, “Oh  Thanks Miss Sushi. Apakah kau  bersedia untuk mengatakan padaku jika aku  sudah di panggil?” Perempuan  yang memakai kostum sushi itu mengangguk  setuju.
Oh  Hyuk baru keluar dari kamar mandi dan dia kaget karena bertemu  dengan  Hye Mi. Oh Hyuk berkata, “Kau tidak boleh mengikutiku terus  hingga  kemari.” Hye Mi kesal dan berkata, “Apa yang kau katakan? Kau  adalah  salah satu yang merenggut ibuku! Kau adalah playboy yang tidak  pantas!!”  Oh Hyuk panik dan berkata, “Ya aku mengerti.. aku mengerti…  Apakah  itu artinya kau datang kemari untuk mengikuti audisi ini?” Hye  Mi merasa  gengsi mengakui hal itu sehingga dia berbohong, “Aku? Mengapa  aku harus  ikut audisini? Temat ini penuh dengan orang sial sepertimu!!  “
Terdengar  suara salah satu guru yang meminta peserta selanjutnya  untuk masuk  kedalam ruangan audisini, “Peserta 1287 Yoon Baek Hae,  Peserta 1288 Go  Hye Mi silahkan masuk kedalam ruangan.” Oh Hyuk yang  mendengar itu pun  bertanya, “Tunggu… bukankah itu namamu?” Hye Mi terus  mengelak,  “Bukan. itu bukan namaku.” Baek Hae tiba-tiba muncuk dan  menarik Hye Mi,  “Hye Mi, ayo cepat masuk. Giliran kita sekarang ini.”
Hye  Mi dan Baek Hae masuk kedalam ruangan audisi dan mereka mulai  menyanyi.  Suasana di dalam ruangan ini di siarkan ke TV yang di pasang  di ruang  tunggu. In Sung yang melihat ada Hye Mi pun langsung bertanya  pada Jin  Gu, “Bukankah itu perempuan yang punya masalah dengan tata  krama?  Mengapa dia mengikuti audisi ini? Bukankah dia bilang bahwa  sekolah ini  sungguh menjijikan?” Jin Gu terdiam saja mendengar hal itu.
Hye  Mi dan Baek Hae selesai bernyanyi dan Ha Myung berkomentar, “Hmm  tidak  buruk. Kalian bernyanyi dengan baik. Tapi aku hanya bisa  meloloskan satu  orang saja.” Hye Mi tersenyum penuh percaya diri  sementara Baek Hae  kaget mendengarnya, “Bagaimana mungkin? Kami berudua  harus lulus.” Ha  Myung berkata, “Maaf tapi itu cukup sulit.” Baek Hae  berkata, “Jika kita  tidak bisa lulus bersama maka kami bersedia gagal  bersama.” Ha Myung  bertanya, “Benarkah? Jika Yoon Baek Hae lulus, maka  bagaimana?” Baek Hae  menjawab, “Bagiku tidak masalah. Aku siap untuk  digagalkan. Kami telah  sepakat bahwa kami akan melaluinya  bersama-sama.” Hye Mi tiba-tiba  berkata, “Tidak. Aku tidak setuju. Itu  adalah idenya, bukan ideku.” Baek  Hae kebingungan, “Hye Mi, ada apa  denganmu? Bukankah kita sudah  berjanji akan bersama-sama jika lolos?”  Hye Mi menatap Baek Hae dengan  kesal, “Benarkah? Kapan aku  mengatakannya? Aku belum pernah  mengatakannya. Aku tidak mau.”
Baek Hae kelihatan panik,  “Bagaimana bisa begitu? Bukankah kita  selalu bersama?” Baek Hae mencoba  menggenggam tangan Hye Mi namun Hye  Mi langsung menepis tangan Baek Hae  dan berkata, “Tidak. Aku tidak  tergantung pada dia. Aku akan tetap  melanjutkannya jika aku berhasil.”
Ha  Myung melihat kejadian ini dan berkata, “Aku pikir disini ada  kesalah  pahaman. Orang yang aku maksud lolos itu bukanlah Go Hye Mi,  melainkan  Yoon Baek Hee.” Para guru yang mendengar hal itu kaget dan  tentu saja  Hye Mi dan juga Baek Hae sama-sama kaget saat mendengarnya.  Ha Myung  berkata, “Yoon Baek Hae. Aku mengatakan bahwa kau lulus dan  memenuhi  syarat.” Hye Mi tidak menerima keputusan ini begitu saja,  “Tunggu…  Apakah ada kesalahan? Orang yang gagal itu adalah aku?  Sepertinya kau  salah. Aku adalah Go Hye Mi.” Ha Myung berkomentar, “Ya  aku tau. Kenapa  kau berfikir aku salah memilih? Kau tidak terpilih.”
Hye Mi  benar-benar marah mendnegar keputusan Ha Myung, “Ajusshi!!  Ajusshi, kau  pikir kau ini siapa? Apakah kau berhak menilai hah? Apakah  kau memiliki  kemampuan khusus dalam music? Kau tidak tau apa-apa!  Bahkan kau tidak  bisa membedakan orang yang bagus dan tidak. Kau telah  salah pilih!!”  Guru Seung Hee pun memarahi Hye Mi, “Apa maksudmu dengan  memanggilnya  Ajusshi? Dia ini adalah Director Ha Myung. Bagaimana  mungkin kau  memanggilnya dengan sebutan Ajusshi hah? Kau benar-benar  tidak punya  sopan santun! Guru Oh Hyuk, tolong segera bawa pergi orang  yang keras  kepala ini. Cepat!” Oh Hyuk pun menarik Hye Mi keluar namun  Hye Mi terus  meronta dan melepaskan dirinya.
Ha Myung berkata, “Lepaskan dia.  Kita dengarkan ucapannya.” Hye Mi  berkata, “Aku benar-benar tidak bisa  mangerti ini. Dia menyanyi dengan  sangat lambat, suaranya pun tidak  jelas. Apakah kau bisa mendengar  suaranya? Kau pasti tidak mendengarnya.  Karena jika kau mendengarnya  maka kau pasti tidak akan meluluskannya  begitu saja. Dia itu hanya  pengikutku!! Dia itu tidak pantas! Aku adalah  murid kelas pertama dan  dia ada di kelas terakhir yaitu kelas 3. ” Baek  Hae yang mendnegar  ucapan Hye Mi itu benar-benar tidak percaya bahwa  Hye Mi tega berkata  seperti itu mengenai dirinya.
Bum  Soo bebrisik pada Ha Myung, “Hmm aku pikir publik juga tidak  akan  setuju akan keputusanmu ini.” Ha Myung tersenyum dan berkata,  “Baiklah  kalau begitu kita ulang kembali. ” Guru Kyung Jin bertanya,  “Apa  maksudmu dengan mengadakan tes ulang?” Ha Myung menjawab, “Karena  dia  tidak mengerti hasilnya maka kita harus membuat dia mengerti hasil   keputusan.” Bum Soo berkomentar, “Jika hasilnya berubah, maka kami  tidak  ikut campur.” Ha Myung tersenyum dan berkata, “Hasilnya tidak  akan  berubah.” Ha Myung berjalan mendekati piano dan berkata, “Kali ini  kau  harus menerima hasil dari tes ini.” Hye Mi menjawab, “Ya. Tapi kau  juga  harus menerimanya.” Guru Seung Hee dan Guru Min Chul saling  berbisik,  “Bagaimana jika gadis keras kepala ini menjawab pertanyaan  itu dengan  benar? Reputasi Director Ha Myung akan rusak!”
Ha Myung mulai  memainkan piano dan Hye Mi berfikir mengenai lagu  yang di bawakan Ha  Myung, “Aish ini bukan satu lagu. Tapu dua buah lagu  yang di campurkan  menjadi satu. Salah satu lagunya inia dalah  Gershwin. Lalu apa lagu satu  nya lagi? Apakah Stravinsky? Atau  Moravec?” In Sung dan Jin Gu melihat  yang terjadi di ruangan audisi  melalui TV dan In Sung berkomentar. “Lagu  seperti apa ini?” Jin Gu  berkomentar, “Lagu ini snagat menarik setelah  di campur menjadi satu.”  Guru Seung Hee dan guru Min Chul kembali saling  berbisik, “Lagu ini  snagat sederhana. Jika aku bisa menjawab lagu ini  maka semua orang di  Korea juga pasti bisa menjawabnya dengan mudah.”
Ha  Myung selesai memainkan piano dan berkata pada Hye Mi, “Jika aku   mencampurkan kedua lagi ini maka dengan mudah akan di ketahui apa lagu   itu. Slaha satu dari lagu yang di mainkan adalah Summertime Gershwin.   Lalu apa lagu satu lagi?” Guru Min Chul berbisik pada Guru Seung Hee,   “Keputusan Director ini sama sekali tidak bijaksana.” Bum Soo juga   tersneyum karena dia yakin bahwa Hye Mi dapat menjawab pertanyaan itu   dan membuat Ha Myung malu. Hye Mi menjawab, “Hmm lagu itu adalah Saint   Saens, apakah benar?” Semua orang di ruang audisi terdiam karena jawaban   Hye Mi salah. Ha Myung berkata, “Aku telah membuktikan bahwa   penilaianku tidak salah dan hasil pun tidak akan berubah. Yoon Baek Hae,   Apakah kau tau apa judul lagu yang satu lagi?” Baek Hae menjawab,  “Lagu  satunya lagi adalah Sim So Bang, All I Know is Love.” Ha Myung   tersenyum, “Kau benar.”
In  Sung berkomentar pada Jin Gu, “Oh bagaimana mungkin akan ini  tidak tau  lagu itu.” Jin Gu berkata, “Bukan berarti dia tidak tau. Dia  hanya tidak  mengerti bahwa lagu Gershwin dapat di satukan dengan lagu  trot. “
Hye  Mi berkata, “Kau curang! Bagaimana mungkin kau menyatukan lagu  Gershwin  dengan lagu trot?” Ha Myung berkata, “Aku tidak akan mungkin  menerima  murid kelas 3. Menurutku murid kelas 1 itu adalah murid-murid  yang  memiliki bakat dan ketekunan, murid kelas 2 adalah murid yang  memilki  bakat rata-rata namun mau bekerja keras. Dan murid kelas tiga…”  Hye Mi  memotong ucapan Ha Myung, “Kau pikir bahwa aku tidak memiliki  bakat dan  ketekunan?” Ha Myung melanjutkan ucapannya, “Murid kelas tiga  adalah  orang-orang yang berprasangka buruk. Itulah alasan mengapa kau  gagal dan  tidak memenuhi syarat.” Baek Hae menatap Hye Mi dan berkata,  “Aku  penasaran bagaimana perasaanmu untuk pertama kalinya berada di  kelas  tiga hah?”
Epilog dari Ha Myung : “Setelah bola biliard di pukul  maka bola pun  akan bergerak ke arah yang berbeda dan permainan pun di  mulai.  Berhati-hatilah. Karena siatuasi yang penting ini juga dapat  terjadi di  kehidupan. Jika saat moment ”Break Shot” itu datang mak  kehidupan yang  tenang dan damai itu akan pecah dan kalian harus siap  menghadapi dunia  ini. Kebanyakan anak muda jaman sekarang akan panik dan  penasan,  Apakah mereka bisa melakukan sesuatu yang terbaik atau tudaj.  Aku  meminta pada kalian semua untuk jangan khawatir dengan ermainan ini  dan  silahkan nikmati.”
Hye Mi berjalan pergi dari ruang audisi  namun kemudian dia berbalik  dan mendekati Ha Myung. Hye Mi tiba-tiba  bersujud dan berkata,  “Kumohon… selamatkan aku.” Baek Hae yang melihat  itu langsung menutup  mulut karena tidak percaya bahwa seorang Hye Mi  dapat melakukan hal  seperti ini.