Meski nyaris tiga tahun berlalu, publik masih penasaran dengan kasus bunuh diri artis cantik Korea, Jang Ja Yeon. Penyebab bunuh diri artis yang saat itu sedang merintis karir masih menjadi misteri. Namun, seorang wartawan Korea mengklaim, kematian Jang Ja Yeon ada hubungannya dengan Intelijen Korea.
Hal itu diungkapkap, reporter MBC, Lee Sang Ho yang menjadi penanggung jawab dalam acara ' Lee Sang Ho News' dalam akun twitter pribadinya.
"INS (Intelijen Korea) memiliki intervensi dalam kasus Jang Ja Yeon. Dan INS secara ilegal mengintervensi kasus akhir Jang Ja Yeon," tulis Lee Sang Ho .
Pria itu juga mencurigai jika selama ini Kepolisian Bundang sengaja menutu-nutupi kasus bunuh diri bintang 'Boys Before Flowers' tersebut. Ia pun menegaskan untuk kelengkapan beritanya, akan dilaporkan dalam acara yang dibawakannya.
Sebelumnya, kasus kematian Jang Ja Yeon juga dikait-kaitkan dengan nama-nama orang penting dalam bisnis hiburan di negara tersebut. Dalam suatu dokumen, artis ini menuliskan adanya eksploitasi dan pelecehan seksual yang dialaminya selama berkarir di dunia hiburan. Merasa frustasi dengan pengalaman pahit yang dideritanya, Jang Ja Yeon dikabarkan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan tragis.
Dalam dokumen yang pernah dipublikasikan di acara 'The 8 O'Clock News', yang ditayangkan SBS, dikatakan artis ini dipaksa melayani 31 pria. Program tayangan itu juga menjelaskan dokumen itu terdiri dari 250 halaman dan dikirim Jang Ja Yeon ke teman-temannya. Para ahli sudah memastikan tulisan yang terdapat di dokumen tersebut adalah benar tulisan tangan artis tersebut.
Tetapi, pihak berwenang Korea mengklaim dokumen yang mengungkapkan penyebab kematian artis itu adalah palsu. Hal itu diungkapkan pihak Dinas Korea Forensik Nasional yang melakukan penyidikan.
Jang Ja Yeon dikenal setelah kemunculannya sebagai bintang iklan televisi. Pada saat artis cantik itu meninggal dia sebenarnya sedang menunggu rilis dua filmnya. Hampir tujuh juta fans yang membuka website-nya setelah dua hari artis cantik itu meninggal pada 7 Maret 2009 lalu.
Reporter Lee Sang-ho pernah membuat keributan besar dengan 'X Files Samsung pada tahun 2005. Dia dituntut setelah laporan nya dimuat ke media. Pada putaran pertama proses pengadilan tindakannya dibenarkan sebagai bangsa yang memiliki hak untuk mengetahui tentang masalah ini dan ditemukan tidak bersalah, tetapi putaran kedua pengadilan menemukannya bersalah karena mengekspos nama asli dan peserta penyadapan ilegal '.