TITLE : Can I Love U? (Chapter 1)
MAIN CAST
:
- Park Jiyeon
- Choi Minho
- Choi Woo Shik
SUPPORT
CAST :
- Park Min Young
- Choi Siwon
- etc
GENRE : Sad
Romance
RATING : General
“jiyeon,
park jiyeon !! cepat bersiap – siap sebentar lagi kita harus berangkat”
“iya,
aku turun sekarang” sahut yongja yang namanya diteriaki tadi
“
Dasar kakak, kenapa tidak meninggal setelah jiyeon lulus saja, mana hanya
meninggalkan rumah jelek ini” gumam kesal yongja paruh baya yang tadi meneriaki
jiyeon.
“
apa dia tidak tau betapa mahal sekolah anaknya itu” sambung yongja paruh baya
itu.
“sabar
jiyeon, jangan menyerah” batin jiyeon
“maaf
sudah membuat bibi menunggu” sahut jiyeon saat yongja manis itu sudah berada
didepan bibinya
Ya
yongja manis itu bernama jiyeon, park jiyeon. Yongja manis itu sekarang harus
ikhlas menerima nasipnya. Ayah yang di cintainya baru saja meninggalkan dia
untuk selamanya, hal yang membuat dia mau tidak mau harus tinggal dengan Park
Min Young, adik perempuan ayahnya.
Jiyeon
Pop
Aku
berdiri memandangi rumah yang selalu menjadi tempatku berlindung, hari ini aku
harus mengucapkan selamat tinggal pada rumah yang memberiku banyak kenangan
indah. Walaupun kecil ini sangat nyaman untuk ku dan banyak kenanganku dengan
appa disana.
“jiyeon”
panggilan bibi Min menyadarkan lamunanku
“barang
apa yang kau bawa itu” tanya bibi bibi min penuuh selidik kepada ku
“ah,,..
aku membawa alat-alat gambar ayah sebagai kenang – kenangan”
“Buang
saja”
“Eh..”
sahutku tak percaya dengan yang baru kudengar
“walaupun
kamar diasramamu kecil, tapi apa kau tidak tau betapa besar pengorbanan bibi
membayarnya” jelas bibi Min
“Jangan
kau bawa barang – barang tidak berguna yang hanya akan membuat kamarmu sesak
nanti” sambunya
“kau
mengerti, cepat berikan pada bibi” diktenya dan mencoba merebut peralatan
menggambar appa dariku.
aku
tersentak aku tak ingin ia membuangnya. “tidak,.... kumohon hanya ini saja” Hanya
ini yang kumiliki, hanya itu yang bisa membuat aku merasa dekat dengan appaku. Aku
memohon dengan sepenuh hati berharap bibiku bisa mengerti ini.
“ya,..
Park jiyeon..” bentaknya padaku “ Jiyeon, cepat lepaskan tanganmu” bibi Min tak
menghiraukan pinta dan tangisku, dia tetap ingin merebutnya.
“kumohon,
aku mohon,.. aku,.. aku akan aku tinggalkan barang – barangku yang lain..!
kumohon bibi, jangan pisahkan aku dengan appaku” pinta ku memelas padanya namun
ia tidak menghiraukannya
“kau,...
park jiyeon kau “ plak seketika sebuah tamparan mulus mendarat di pipiku.
Tiba
– tiba seorang pria datang menghampiriku dan bibi Min
Jiyeon
pov end
Athor
pov
Seorang
namja tampan menghampiri jiyeon dan park min young, seketika namja itu menahan
tangan Min young yang ingin menampar jiyeon lagi
“memukul
perempuan itu benar – benar perbuatan yang rendah” sergah namja tampan itu
“a...
siapa kau” tanya min young terkejut
Namja
itu hanya diam tak memperdulikan pertanyaan min young, iya berjalan menghampiri
jiyeon dan berjongkok mensejajarkan tubuhnya pada jiyeon.
“maafkan
aku karena terlambat menjemputmu” ucap namja itu sambil mengelus lembut
genangan air mata di pipi jiyeon “ ayo ikut bersamaku” sambung namja itu
“eh,..”
jiyeon terkejut dengan apa yang baru didengarnya, seketika namja itu membantu
jiyeon berdiri
“siapa
kau, jiyeon jangan percaya dengan namja ini, kau tidak mengenalnya bukan?”
sergah min young
“ayo
kita pergi” ajak namja itu lagi
Entah
apa yang dipikirkan jiyeon, ia seperti mendapat kenyamanan ketika namja ini memegang
tangannya, tanpa menunggu lama iya menganggukkan kepalanya menandakan kalau ia
mau ikut dengan namja itu. Meninggalkan min young yang merah padam.
“jiyeon,
mau kemana kau, jangan pergi bodoh, yak,... jiyeon” teriak min young yang tak
dipedulikan jiyeon
Jiyeon
pov
apa
orang ini menolongku? Walaupun takut, tapi aku merasakan kalau tangan yang
menyambutku seolah berkata ‘SEMUANYA AKAN BAIK-BAIK SAJA’ tapi kenapa ia
menolongku? Aku tak tau, semuanya begitu tiba – tiba. Aku masih berkutat dengan
pemikiranku sendiri hingga mobil yang membawaku dengannya berhenti disebuah
rumah yang besar dan nyaman. Ia membukakan pintu mobil dan mengiringku menuju
pintu utama.
“ayo
masuk,.” ucapnya sambil membukakan pintu utama.
Dengan
ragu aku melangkahkan kakiku masuk kerumah itu, entah mengapa percaya diriku
luntur, tidak sepercaya diri saat tadi aku memutuskan mengikutinya untuk
meninggalkan bibiku.
“mulai
sekarang, ini akan menjadi rumahmu” ucap namja itu ketika kami sudah berada
didalam rumah.
“eh,...”
jawabku tekejut, bagaimana bisa dia berbicara seperti itu sedangkan kami tidak
saling mengenal, mati aku? Apakah dia napeun namja? Apakah dia pria hidung
belang?? Oh jiyeona mengapa kau baru memikirkan hal ini, disaatkau sudah
terlalu jauh untuk berbalik arah. Jiyeon kau harus kuat, kau tidak bisa pasrah
menerima ini. Aku mencoba meyemangati diriku sendiri, mengumpulkan sisa tenaga
dan keberanianku untuk bertanya padanya. Ya aku harus berani.
“joegiye,
boleh aku bertanya” ucapku
“nde”
sahut namja itu sambil tersenyum manis
“eh,
aku tidak mengenal mu sebelumnya, kenapa kau mau menolongku, apa kita pernah
bertemu atau mengenal sebelumnya? Jujur aku merasa heran dan asing dengan semua
ini” tanyaku panjang lebar.
“oh
nde, mianhaeyo aku tidak memberitahumu dan memperkenalkan diriku sebelumnya”
sesalnya sambil menggaruk – garuk tengkuknya yang bisa kupastikan tidak gatal
sama sekali.
“nan
Choi Woo Shik, aku tunanganmu”
“mbo????”
TBC