Radio Free Asia (RFA), sebuah organisasi non profit yang menjalankan satu radio mem-publish satu berita tentang artis Korea Utara yang mulai terlupakan setelah terjadi Hallyu Wave. Saat ini film dan drama Korea Selatan tersebar secara luas di negara yang terisolasi tersebut, di tengah-tengah kualitas film Korea Utara yang tidak begitu bagus.
"Aku tak tahu tentang lagu-lagu atau film Korea Utara yang baru rilis. Hanya ada 3-4 film Korea Utara yang diproduksi tiap tahun, namun karena banyaknya film Korea Selatan yang beredar, tidak ada yang memperhatikan film kami (Korea Utara)," ucap salah satu orang yang tinggal di Korea Utara.
Tak hanya dikarenakan budget yang rendah sehingga kualitas film Korea Utara memprihatinkan, namun juga karena para pelakunya kekurangan ide-ide segar, serta cenderung boring karena hampir semua isinya berupa pujian kepada keluarga Kim II Sung. Hal itu membuat anak-anak muda melupakan film dan entertainment yang dibuat oleh negaranya sendiri.
Saat ini kondisi selebriti Korea Utara banyak yang menderita karena Hallyu Wave. Terutama karena selebriti Korea Selatan lebih populer, sementara selebriti Korea Utara dilupakan. Banyak orang dalam mengakui bahwa industri entertainment Korea Utara cenderung digunakan untuk propaganda Kim Jong Il, di mana mereka mematikan keinginan orang-orang.
Beberapa film yang begitu populer di kalangan remaja Korea Utara seperti STAIRWAY TO HEAVEN dan SCENT OF A MAN. Sementara itu mereka malah bingung menyebut nama dari artis atau aktor dari Korea Utara.
No comments:
Post a Comment