Kamis, 22 Desember, jurnalis Lee Sang Ho mengungkapkan fakta mengejutkan tentang bukti obstruksi SM Entertainment yang menghalangi kegiatan JYJ di Korea Selatan. Ini adalah pertama kalinya sebuah acara TV membahas wacana sensitif tentang perseteruan JYJ dan SM Entertainment yang masih berlanjut hingga saat ini. Bukti-bukti itu disodorkan Sang Ho di acara yang dipandunya, "Lee Sang Ho's Palm News".
"Selama 14 bulan terakhir, Lee Sang Ho melakukan penyelidikan khusus bersama Fair Trade Commission (FTC). Juru bicara FTC telah menyelidiki gerak-gerik SM Entertainment sejak Maret lalu," kata seorang staf produksi TV. "Hasilnya menunjukkan bahwa memang ada bukti obstruksi mengenai kegiatan JYJ, serta denda beberapa ratus ribu won yang sedang diproses."
Dari keterangan staf tersebut, sudah jelas bahwa SM Entertainment adalah dalang dari dipetieskannya karir musik JYJ di Korea Selatan. Selain itu, mereka juga terbukti melanggar keputusan persidangan yang terakhir menyebutkan JYJ bisa tampil di berbagai acara hiburan.
Kasus perseteruan JYJ dan SM Entertainment tentang kontrak budak dan transparansi honor mulai menyeruak tahun 2009. SM Entertainment dibuat murka saat tiga personil TVXQ, yaitu Hero Jaejong, Micky Yoochun dan Xiah Junsu hengkang dari grup idola papan atas Korea itu dan membentuk grup sendiri.
Setelah menjalani beberapa kali persidangan, JYJ diijinkan tampil di Korea Selatan. Namun SM Entertainment yang tidak legawa dengan keputusan persidangan itu dikabarkan mengancam sejumlah stasiun TV untuk mencekal penampilan JYJ. Status SM Entertainment yang berkuasa di dunia hiburan Korea Selatan membuat nyali beberapa stasiun TV ciut dan akhirnya menyetujui pencekalan JYJ di acara TV mereka hingga sekarang.
No comments:
Post a Comment